
Trenggalek — STIT Sunan Giri Trenggalek menjadi tuan rumah Seleksi Tahap II Penerimaan Beasiswa S1 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) tahun 2025. Kegiatan diawali dengan seremoni pembukaan di Aula Yayasan Sunan Giri, Sabtu (9/8).
Hadir dalam acara tersebut Biro Kesra Pemprov Jatim Bapak Kabul Widodo, SE., MM., penguji KH. Lukman Haris Dimyati dari Ponpes Tremas Pacitan, serta perwakilan LPPD Jatim, Mas Dovi. Turut hadir jajaran pimpinan STIT Sunan Giri, di antaranya Wakil Ketua I M. Triono Al-Fata, M.Pd.I., Wakil Ketua II Zaenal Fanani, M.Pd.I., dan Kaprodi PAI Ali Safaat, SH., M.Pd.I.
Dalam sambutannya, Ketua STIT Sunan Giri Dr. Yahya Zahid Isma’il menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Pemprov Jatim melalui LPPD Jatim atas kepercayaan yang diberikan. “Semoga program beasiswa Madin ini terus berlanjut, karena setiap tahun pendaftar di STIT Sunan Giri selalu banyak. Mohon doa restu juga agar proses alih status dari STIT menjadi IAI dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Perwakilan Pemprov Jatim, Kabul Widodo, menegaskan bahwa program beasiswa Madin adalah bentuk nyata komitmen Pemprov Jatim terhadap pesantren dan guru madrasah diniyah. Ia berpesan agar peserta menunjukkan integritas dan kapasitas terbaik, bersaing secara jujur, berikhtiar maksimal, serta menjunjung sportivitas. “Kami berharap mahasiswa terpilih menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing,” tuturnya.
Seleksi diikuti 30 mahasiswa dan akan dipilih 20 penerima beasiswa yang berhak melanjutkan studi di bawah program beasiswa Madin. Acara pembukaan diakhiri dengan doa yang dipimpin KH. Lukman Haris Dimyati.
Dengan terselenggaranya seleksi ini, diharapkan lahir generasi akademisi dan praktisi pendidikan yang mampu membawa semangat pembaruan di dunia pesantren dan madrasah diniyah, sekaligus menjadi teladan bagi masyarakat.(*)