
Trenggalek — Dalam rangka memperkuat spiritualitas dan meneladani perjuangan para wali, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Trenggalek menggelar kegiatan Ziarah Wali Jawa Timur bertajuk Mengetuk Pintu Langit pada 12–13 Agustus 2025. Kegiatan ini diikuti oleh Ketua STIT, jajaran dosen, dan staf.
Perjalanan dimulai dari Bangkalan dengan berziarah ke makam ulama karismatik Syeikhona Kholil, dilanjutkan ke Surabaya untuk mengunjungi KH. Achmad Asrori Al-Ishaqi di Kedinding dan Sunan Ampel.
Rombongan kemudian menuju Gresik, berziarah ke makam Sunan Giri serta Sunan Maulana Malik Ibrahim. Hari berikutnya, perjalanan diteruskan ke Lamongan untuk berziarah ke Sunan Drajat, dan berakhir di Tuban di makam Sunan Bonang.
Selama ziarah, doa dan tahlil dipimpin langsung oleh Dr. KH. Syafi’i, M.HI., yang mengajak rombongan merenungkan nilai perjuangan para wali sebagai teladan dakwah yang santun dan penuh hikmah. Kegiatan ini juga menjadi ikhtiar batin, memohon kelancaran langkah STIT Sunan Giri dalam proses alih bentuk menjadi Institut Agama Islam (IAI) Sunan Giri Trenggalek.
Ketua STIT Sunan Giri Trenggalek menegaskan bahwa ziarah ini bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual untuk memperkuat iman, memohon keberkahan, dan meneguhkan komitmen pengabdian di dunia pendidikan. “Kita belajar dari para wali, bagaimana mereka menanamkan nilai Islam dengan kasih sayang dan kearifan. Semoga perjalanan ini membawa keberkahan bagi kampus kita, khususnya dalam langkah menuju alih bentuk menjadi IAI,” ujarnya.
Kegiatan Mengetuk Pintu Langit ini juga menjadi sarana mempererat silaturahmi antarpersonel kampus, menguatkan kebersamaan antara pimpinan, dosen, dan staf. Rombongan kembali ke Trenggalek pada malam hari dengan hati penuh syukur, membawa kesan mendalam dan semangat baru untuk meneladani perjuangan para auliya.(*)